Selasa, 18 Februari 2020

Nonton Film Dulu atau Baca Novelnya Dulu?

Oleh : Asep Sukirman

Assalamu'alaikum Warahmatullahi wa Barakaatu
Siapa nih yang sudah nonton film Tenggelamnya Kapal Van Der Wick? Atau Ayat-ayat Cinta? Laskar Pelangi mungkin? Atau film Islam populer Muhammad Al Fatih? Tapi adakah dari film-film yang ditonton itu sudah dibaca novelnya?

Setiap orang mempunyai kecenderungan masing-masing. Ada yang suka nonton filmnya dulu baru baca buku/novel aslinya, tentunya bukan tanpa alasan. Tapi tidak jarang ada orang-orang yang lebih senang membaca novel dahulu sebelum menonton filmnya. Dan juga dia mempunyai alasan. Atau mungkin ada yang nonton film sambil membaca novelnya secara bersamaan? 😀😁

Dalam hal ini tentunya ada sebuah nilai dari 'para penikmat hikayat'. Namun saya coba memberikan sebuah pendapat sendiri yang memang tidak perlu dianggap serius. 
Bahwa membaca buku atau novel terlebih dahulu mempunyai kelebihan lebih atau lebih baik daripada menonton filmnya.

Beberapa kelebihan tersebut antara lain:
1. Cerita Asli
Dengan membaca terlebih dahulu kita akan mengetahui alur cerita yang asli tanpa ada kekurangan apapun. Dan outputnya akan melekat ketika menonton filmnya. Meskipun sudah tahu alurnya, tapi tentu ada kesan yang membuat hati penasaran bukan?

2. Mengekspresikan Khayal
Ketika membaca kita akan membayangkan kejadian demi kejadian tentu sesuai pikiran kita, dan itu tidak akan pernah sama dengan bayangan dari orang lain. Maka ketika kehadiran film tidak sesuai dengan ekspektasi khayal kita, jangan marah sedih gundah gulana atau kecewa, karena kita dengan penonton lain pun berbeda-beda bukan tingkat khayal ketika membacanya dahulu? Dan apalagi dengan produser film, tentu pasti beda. Yang sama -mungkin- adalah esensinya sahaja.

3. Penulis/pengarang
Dari membaca kita akan tahu nama penulis/pengarang aslinya. Bukan berarti yang nonton film tidak tahu juga, tapi dari membaca akan ada singkat cerita dari penulis. Yang paling menarik -menurut saya- adalah cerita pendek atau perjalanan pendidikan penulis yang tercantum di akhir lembar buku.

4. Gaya Penulisan
Dengan membaca setiap buku-buku maupun novel-novel dari beragam pengarang, kita lebih mengetahui gaya penulisan setiap pengarang, disebut juga gaya selingkung. Dan itu akan membentuk serta memudahkan kita untuk menulis sebuah cerpen, atau novel mungkin.

5. Nilai Lebih
Kita punya modal untuk menilai buku-buku atau novel-novel yang akan dibaca selanjutnya. Dan punya penilaian tentang film dari novel yang kita baca. Apa yang dilebihkan, dikurangkan, atau ketidaksesuaian, bahkan mungkin cenderung dilebih-lebihkan. Dan tentunya itu tidak mengurangi rasa penasaran kita terhadap film yang kita tonton.

Itulah sekiranya poin-poin yang bisa saya berikan, selebihnya bahwa setiap orang mempunyai karakter masing-masing. Saya sendiri mengusahakan untuk membaca novel terlebih dahulu daripada menonton filmnya dulu.

Pro dan kontra itu selalu ada. Kurangnya mohon dimaklumkan dan dimaafkan. Lebihnya sesungguhnya tiada daya dan upaya selain dari Allah Tuhan Semesta Alam.

Terima Kasih
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi wa Barakaatu